NILLMIJ

Bekas Gedung NILLMIJ

 

Lokasi: Jalan Asia-Afrika 53

Nederlandsche Indische Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ) merupakan perusahaan asuransi jiwa paling tua yang didirikan di Batavia berdasarkan akte Notaris William Hendry Herklots No 185 tanggal 31 Desember 1859. Perusahaan ini kemudian mengembangkan kegiatannya ke berbagai daerah.  Gedungnya seluas 1.996 M2 di kota Bandung, dibangun pada tahun 1914 dengan gaya arsitektur Indo Europeesche Stijl  didirikan di atas lahan seluas 3.289 M2.

Bagi para pejuang kemerdekaan, bangunan gedung yang kini digunakan Perusahaan Asuransi Jiwasraya ini memiliki makna khusus. Gedung tersebut pernah dijadikan Markas Resimen 8, Divisi III Priangan, Komandemen I Jawa Barat Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Resimen 8 dipimpin Letkol Omon Abdurachman meliputi wilayah kota Bandung. Wilayah Cililin dan Batujajar termasuk dalam Resimen 9 pimpinan Letnan Kolonel Gandawijaya.

Divisi III mula-mula dipimpin Kolonel Arudji Kartawinata, namun kemudian diserahkan kepada Kolonel AH Nasution, bekedudukan di Regentweg (kini: Jalan Dewi Sartika), Bandung. Sedangkan Komandemen I Jawa Barat dipimpin Jendral Mayor Didi Kartasasmita.

Resimen 8 terdiri dari enam batalyon. Batalyon I bermarkas di Cikakak dipimpin Mayor Abdurrahman, Batalyon II bermarkas di Tegallega dipimpin Mayor Sumarsono, Batalyon III Siluman Merah bermarkas di Cicadas dipimpin Mayor R Ahmad Wiranatakusumah, Batalyon IV bermarkas di Ujungberung-Cicalengka dipimpin Mayor Aminudin Hamzah, Batalyon V bermarkas di Gedebage dipimpin Mayor Kohar, dan Batalyon VI bermarkas di Bandung Utara, Lembang dipimpin Mayor Sukanda Bratamanggala (Sitaresmi dkk, 2002:52-53).

Kesibukan Markas Resimen 8 mencapai puncaknya menjelang Peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) tanggal 26 Maret 1946 (Baca juga: Nasib bangunan bekas Hotel Harapan). Malam hari sebelum peristiwa tersebut terjadi, para pejuang membakar dan meledakan bangunan-bangunan gedung sebelum ditinggalkan mengungsi ke luat kota Bandung sampai sejauh 11 kilometer dari pusat kota.

 

 

Leave a comment